Minggu, 13 Mei 2012

DESINFEKTAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP DASAR DESINFEKTAN

PENGERTIAN DESINFEKTAN
Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian (Signaterdadie, 2009).
Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi.
Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganisme yang akan dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya.
Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus-X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida.
Telah dilakukan perbandingan koefisien fenol turunan aldehid (formalin dan glutaraldehid) dan halogen (iodium dan hipoklorit) terhadap mikroorganisme Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi yang resisten terhadap ampisilin dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan dari disinfektan turunan aldehid dan halogen yang dibandingkan dengan fenol dengan metode uji koefisien fenol.
Fenol digunakan sebagai kontrol positif, aquadest sebagai kontrol negatif dan larutan aldehid dan halogen dalam pengenceran 1 : 100 sampai 1 : 500 dicampur dengan suspensi bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi resisten ampisilin yang telah diinokulum, keburaman pada tabung pengenceran menandakan bakteri masih dapat tumbuh.
Nilai koefisien fenol dihitung dengan cara membandingkan aktivitas suatu larutan fenol dengan pengenceran tertentu yang sedang diuji. Hasil dari uji koefisien fenol menunjukan bahwa disinfektan turunan aldehid dan halogen lebih efektif membunuh bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai koefisien fenol 3,57 ; 5,71 ; 2,14 ; 2,14 berturut-turut untuk formalin, glutaraldehid, iodium dan hipoklorit, begitu juga dengan bakteri Salmonella typhi, disinfektan aldehid dan halogen masih lebih efektif dengan nilai koefisien fenol 1,81 ; 2,72 ; 2,27 dan 2,27 berturut-turut untuk formalin, glutaraldehid, iodium dan hipoklorit. (Signaterdadie, 2009).

PENGGUNAAN DESINFEKTAN
Desinfektan sangat penting bagi rumah sakit dan klinik. Desinfektan akan membantu mencegah infeksi terhadap pasien yang berasal dari peralatan maupun dari staf medis yang ada di rumah sakit dan juga membantu mencegah tertularnya tenaga medis oleh penyakit pasien. Perlu diperhatikan bahwa desinfektan harus digunakan secara tepat (Imbang, 2009).
a. Desinfektan tingkat rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan :

1. Golongan pertama
Desinfektan yang tidak membunuh virus HIV dan Hepatitis B.
Klorhexidine (Hibitane, Savlon).
Cetrimide (Cetavlon, Savlon).
Fenol-fenol (Dettol).

Desinfektan golongan ini tidak aman untuk digunakan :
Membersihkan cairan tubuh (darah, feses, urin dan dahak).
Membersihkan peralatan yang terkena cairan tubuh misalnya sarung tangan yang terkena darah.
Klorheksidine dan cetrimide dapat digunakan sebagai desinfekan kulit
fenol-fenol dapat digunakan untuk membersihkan lantai dan perabot seperti meja dan almari namun penggunaan air dan sabun sudah dianggap memadai.

2. Golongan kedua
Desinfektan yang membunuh Virus HIV dan Hepatistis B.
a). Desinfektan yang melepaskan klorin.
Contoh : Natrium hipoklorit (pemutih, eau de javel), Kloramin (Natrium tosilkloramid, Kloramin T) Natrium Dikloro isosianurat (NaDDC), Kalsium hipoklorit (soda terklorinasi, bubuk pemutih)

b). Desinfektan yang melepaskan Iodine misalnya : Povidone Iodine (Betadine, Iodine lemah)
Alkohol : Isopropil alkohol, spiritus termetilasi, etanol.
Aldehid : formaldehid (formalin), glutaraldehid (cidex).
Golongan lain misalnya : Virkon dan H2O2. (Imbang, 2009)

PERBEDAAN STERILISASI DAN DESINFEKSI

a. Sterilisasi
Semua mikroba termasuk spora bakteri akan terbunuh.
Dapat dilakukan dengan menggunakan pemanasan uap (autoklav) atau dengan panas kering.
Dapat juga dilakukan dengan penjenuhan dengan glutaraldehid atau formaldehid selama 10 jam.

b. Desinfeksi tingkat tinggi
Semua mikroba, sebagian dari spora bakteri terbunuh.
Dapat dilakukan dengan pendidihan selama 20 menit atau dengan penjenuhan dengan jumlah besar disinfektan selama 30 menit misalnya dengan mengunakan glutaraldehid atau H2O2

c. Desinfeksi tingkat rendah
Akan menghilangkan jumlah mikroba sehingga peralatan atau permukaan badan aman untuk dipegang. Desinfeksi ini dapat dilakukan dengan beberapa macam disinfektan(Signaterdadie, 2009)

DISINFEKSI DAN ANTISEPTIK
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan dalam membunuh mikroorganisme patogen. Disenfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.
Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Disinfectant dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi. (Signaterdadie, 2009)

ANTISEPTIK
Banyak zat kimia yang digolongkan sebagai antiseptik. Berikut antiseptik yang umumnya digunakan :
Alkohol 60-90% (etil, atau isopropil, atau ”methylated spirit”).
Klorheksidin glukonat 2-4% (Hibiclens, Hibiscrub, Hibitane).
Klorheksidin glukomat dan setrimide, dalam berbagai konsetrasi (Savlon).
Yodium 3%, yodium dan produk alkohol berisi yodium atau tincture (yodium tinktur).
Iodofor 7,5-10% berbagai konsentrasi (Betadine atau Wescodyne).
Kloroksilenol 0,5-4% (para kloro metaksilenol atau PCMX) berbagai konsentrasi (Dettol).
Triklosan 0,2-2% . (Syaifudin, 2005).
Dalam pemilihan suatu antiseptik, perlu diperhatikan karakteristik yang diinginkan (misalnya absorpsi dan daya tahan), keamanan, efektivitas, ketersediaan, penerimaan oleh staf dan yang terpenting biayanya (Boyce dan Pitter 2002; Larson 1995; Rutala 1996). Larutan antiseptik yang dianjurkan, aktivitas mikrobiologinya dan potensi penggunaannya. (sistem gradasi yang digunakan pada kolom adalah sangat baik, baik, cukup dan tidak) (Syaifudin, 2005).

Tabel 2.1 Aktivitas mirkobiologis dan kegunaan potensial

AKTIVITAS MELAWAN BAKTERI (AKTIVITAS MIKROBIOLOGIS)

Kelompok: Alkohol (60-90% etil atau isopropil)
Gram-positif: Sangat Baik
Gram-negatif terbanyak: Sangat Baik
TB: Sangat Baik
Virus: Sangat Baik
Jamur: Sangat Baik
Endospora: Nihil
Tindakan kecepatan relatif: Cepat

Kelompok: Klorheksidin (2-4%) (Hibitane, Hibiscrub).
Gram-positif: Sangat Baik
Gram-negatif terbanyak: Baik
TB: Sedang
Virus: Sangat Baik
Jamur: Sedang
Endospora: Nihil
Tindakan kecepatan relatif: Sedikit

Kelompok: Pemberian Iodin (3%)
Gram-positif: Sangat Baik
Gram-negatif terbanyak: Sangat Baik
TB: Sangat Baik
Virus: Sangat Baik
Jamur: Baik
Endospora: Sedang
Tindakan kecepatan relatif: Ditandai

Kelompok: Iodofor (7,5-10%) (betadine)
Gram-positif: Sangat Baik
Gram-negatif terbanyak: Sangat Baik
TB: Sedang
Virus: Baik
Jamur: Baik
Endospora: Nihil
Tindakan kecepatan relatif: Sedang

Kelompok: Para-kloro Metaksilenol (PCMX) (0,5-4%)
Gram-positif: Baik
Gram-negatif terbanyak: Sangat Baik
TB: Sedang
Virus: Baik
Jamur: Tidak diketahui
Endospora: Tidak diketahui
Tindakan kecepatan relatif: Lambat

Kelompok: Triklosan (0,2-2%)
Gram-positif: Sangat Baik
Gram-negatif terbanyak: Baik
TB: Sedang
Virus: Sangat Baik
Jamur: Nihil
Endospora: Tidak diketahui
Tindakan kecepatan relatif: Minim

KEGUNAAN POTENSIAL
Kelompok: Alkohol (60-90% etil atau isopropil)
Terinfeksi bahan organik: Cukup
Basuh operasi: Ya
Persiapan kulit : Ya
Keterangan: Tidak digunakan pada selaput lendir. Tidak baik untuk pembersihan kulit, tidak tertahan lama.

Kelompok: Klorheksidin (2-4%) (Hibitane, Hibiscrub).
Terinfeksi bahan organik: Sedikit
Basuh operasi: Ya
Persiapan kulit : Ya
Keterangan: Punya daya tahan yang bagus beracun untuk mata dan telinga.

Kelompok: Pemberian Iodin (3%)
Terinfeksi bahan organik: Ditandai
Basuh operasi: Tidak
Persiapan kulit : Ya
Keterangan: Tidak digunakan pada selaput lendir. Bisa membakar kulit, hilang setelah beberapa menit.

Kelompok: Iodofor (7,5-10%) (betadine)
Terinfeksi bahan organik: Cukup
Basuh operasi: Ya
Persiapan kulit : Ya
Keterangan: Bisa digunakan pada selaput lendir.

Kelompok: Para-kloro Metaksilenol (PCMX) (0,5-4%)
Terinfeksi bahan organik: Minim
Basuh operasi: Tidak
Persiapan kulit : Ya
Keterangan: Menembus pada kulit, jangan digunakan pada bayi baru lahir.

Kelompok: Triklosan (0,2-2%)
Terinfeksi bahan organik: Minim
Basuh operasi: Ya
Persiapan kulit : Tidak
Keterangan: Penerimaan pada tangan bervariasi.
Sumber data : Diadaptasi dari Boyce dan Pittet 2002, Olmted 1996.


Keuntungan dan kerugian antiseptik, sebagai berikut :

a. Alkohol
Etil dan isopropil alkohol 60-90% merupakan antiseptik yang baik dan mudah diperoleh serta murah. Sangat efektif dalam mengurangi mikroorganisme di kulit. Juga efektif terhadap virus hepatitis dan HIV, jangan dipakai untuk selaput lendir (misalnya di vagina), karena alkohol mengeringkan dan mengiritasi selaput lendir dan kemudian merangsang pertumbuhan mikroorganisme.
Menurut Larson (1995) alkohol merupakan salah satu antiseptik paling aman. Etil atau isopropil alkohol 60-70% efektif dan pengeringan kulit kurang pada konsentrasi lebih tinggi, lebih murah dari yang konsentrasi lebih tinggi. Karena pengeringan pada kulit kurang, etil alkohol lebih sering digunakan pada kulit.
1. Keuntungan :
Cepat membunuh jamur dan bakteri termasuk mikrobakteri; isopropil alkohol membunuh sebagian besar virus, termasuk HBV dan HIV; etil alkohol membunuh semua jenis virus.
Walaupun alkohol tidak mempunyai efek membunuh yang persisten, pengurangan cepat mikroorganisme di kulit, melindungi organisme tumbuh kembali bahkan di bawah sarung tangan selama beberapa jam.
Relatif murah dan tersedia di mana-mana.

2. Kerugian :
Memerlukan emulien (misalnya gliserin dan atau propilen glikol) untuk mencegah pengeringan kulit.
Mudah pengeringan kulit.
Mudah diinaktivasi oleh bahan-bahan organik.
Mudah terbakar sehingga perlu disimpan di tempat dingin atau berventilasi baik.
Merusak karet atau lateks.
Tidak dapat dipakai sebagai bahan pembersih. (Syaifudin, 2005)

b. Klorheksidin Glukonat (CHG)
Klorheksidin glukonat adalah antiseptik yang sangat baik. Ia tetap aktif terhadap mikroorganisme di kulit beberapa jam sesudah pemberian dan aman bahkan untuk bayi dan anak. Karena klorheksidin glukonat diinaktivasi oleh sabun, aktivitas residualnya bergantung pada konsentrasinya. Konsentrasi 2-4% merupakan yang dianjurkan. Formulasi baru 2% dalam air dan 1% klorheksidin tanpa air, dicampur alkohol juga efektif.

1. Keuntungan :
Antimikrobial spektrum luas.
Secara kimiawi aktif paling sedikit 6 jam.
Perlindungan kimiawi (jumlah mikroorganisme terhalang) meningkat dengan penggunaan ulang.
Pengaruh material organik minimal.
Tersedia produk komersial, yang umum adalah dicampur dengan deterjen dan alkohol.

2. Kerugian :
Mahal dan tidak selalu tersedia.
Efek dikurangi atau dinetrelisasi oleh sabun, air ledeng, dan beberapa krim tangan.
Tidak efektif terhadap basil TBC, baik dan efektif melawan jamur.
Tidak dapat dipakai pada pH > 8 karena mengalami dekomposisi.
Hindari kontak dengan mata, karena dapat mengakibatkan konjungtivitas. (Syaifudin, 2005)

c. Larutan Yodium dan Iodofor
Larutan yodium 3% sangat efektif dan tersedia dalam bentuk cair (lugol) dan tinktur (yodium dalam alkohol 70%). Iodofor 7,5-10% adalah larutan yodium dicampur dengan polivinil pirolidon (providon) yang mengeluarkan yodium jumlah kecil. PVI adalah iodofor yang umum dan tersedia di mana-mana.
Sejumlah yodium “bebas” menunjukkan tingkat aktivitas anti mikrobial iodofor (misalnya 10% povidon iodin berisi 1% iodin, menghasilkan konsentrasil “bebas” iodin dari 1 ppm (0,0001%) (Anderson, 1989). Iodofor mempunyai aktivitas spektrum yang luas. Ia membunuh bakteria vagetatif, virus mikrobakteria, dan jamur. Namun, ia memerlukan waktu 2 menit untuk mengeluarkan yodium bebas yang merupakan bahan kimiawi aktif. Sejak mengeluarkan yodium bebas, ia mempunyai efek membunuh yang cepat. Akhirnya, iodofor umumnya nontaksik dan non-iritaif pada kulit dan selaput lendir, kecuali jika pasiennya alergi terhadap yodium.
1. Keuntungan
Efek antimokrobial spektrum luas.
Preparat yodium cair murah, efektif, dan tersedia di mana-mana.
Tidak mengiritasi kulit atau selaput lendir, dan ideal untuk pembersihan vaginal.
Larutan 3% tidak menodai kulit.

2. Kerugian :
Efek antimikrobial lambat atau perlahan.
Iodofor mempunyai efek residual yang kecil.
Cepat diinaktivasi oleh material organik seperti darah atau dahak.
Yodium tinktur atau cairan dapat mengiritasi kulit dan harus dibersihkan dari kulit sesudah kering (pakai alkohol).
Absorpsi yodium bebas melalui kulit dan selaput lendir dapat mengakibatkan hiptiroidisma pada bayi baru lahir. Oleh karena itu batasi pemakaiannya (Newman 1989).
Reaksi alergi terhadap iodin dan iodofor dapat terjadi, jadi cek riwayat alergi. (Syaifudin, 2005)

d.Kloroheksilenol
Kloroheksilenol (para-kloro-metaksilenol atau PCMX) adalah devisi halogen dari silenol yang luas tersedia dalam konsentrasi 0,5-4%. Kloroheksilenol memecahkan mikroorganisme dengan memecah dinding sel. Hal ini merupakan penghapus kuman yang beraktivitas rendah (Fevero, 1985) dibandingkan dengan alkohol, yodium, iodofor dan kurang efektif dalam menurunkan flora kulit daripada CHG atau iodofor (Sheen dan Stiles, 1982). Karena ia menembus kulit, dapat beracun jika dioleskan pada beberapa bagian dari tubuh, dan tidak boleh digunakan pada bayi. Meskipun, produk komersil dengan kloroheksilenol dengan konsentrasi di atas 4% tidak boleh digunakan.

1. Keuntungan :
Aktivitas bersepektrum luas.
Hanya sedikit efeknya terhadap materi organik.
Efek residu tahan sampai beberapa jam.
Minimal efek oleh bahan organik.

2.Kerugian :
Diinaktivasi oleh sabun (surfaktan nonionik), penggunaan untuk persiapan kulit berkurang.
Tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir, karena dapat menyerap dengan cepat dan potensial meracuni. (Syaifudin, 2005)

e. Triklosan
Triklosan adalah subtansi tidak berwarna yang terdapat dalam sabun sebagai antimikrobial. Konsentrasi 0,2-2,0% mempunyai aktivitas antimikrobial sedang terhadap koki gram positif, mikobakteria dan jamur, tapi tidak terhadap baksil gram negatif, khususnya P aeruginosa (Larson 1995). Meskipun perhatian ditujukan pada resistensi terhadap bahan ini bisa berkembang lebih siap dari bahan antiseptik lain, resistensi pada flora kulit tidak ditemukan penelitian klinis sampai saat ini.

1. Keuntungan :
Aktivitas berspektrum luas.
Persistensi sangat bagus.
Sedikit efeknya oleh bahan organik.

2. Kerugian :
Tidak ada efeknya terhadap P aeruginosa atau baksil gram negatif lain.
Bakteriostatik (hanya mencegah pertumbuhan). (Syaifudin, 2005)

EFEKTIFITAS DISINFEKTAN
Efektifitas disinfektan antiseptik berdasarkan keuntungan, kerugian dan hasil tabel 2.1 aktivitas mikrobiologi dan kegunaan potensial yang telah diuraikan di atas.
a. Alkohol

1. Efektif
Kecepatan membunuh bakteri 10-15 menit (Imbang Dwi, 2009).
Sangat efektif dalam mengurangi mikroorganisme di kulit, virus hepatitis dan HIV.
Menurut Larson (1995) alkohol merupakan salah satu antiseptik paling aman. Etil atau isopropil alkohol 60-70% efektif dan pengeringan kulit kurang pada konsentrasi lebih tinggi.

2. Tidak efektif
Memerlukan emulien (misalnya gliserin dan atau propilen glikol) untuk mencegah pengeringan kulit.
Mudah pengeringan kulit.
Mudah diinaktivasi oleh bahan-bahan organik.
Tidak dapat dipakai sebagai bahan pembersih.

b.Savlon (klorheksidin glukonat)

1.Efektif
Kecepatan membunuh bakteri 20-30 menit (Imbang Dwi, 2009).
Klorheksidin glukonat tetap aktif terhadap mikroorganisme di kulit beberapa jam sesudah pemberian.
Aman untuk bayi dan anak.

2. Tidak efektif
Efek dikurangi atau dinetrelisasi oleh sabun, air ledeng, dan beberapa krim tangan.
Tidak efektif terhadap basil TBC, baik dan efektif melawan jamur.
Tidak dapat dipakai pada pH > 8 karena mengalami dekomposisi.

e). Betadine (yodium dan iodofor)

1. Efektif
Kecepatan membunuh bakteri 10-20 menit (Imbang Dwi, 2009).
Sejumlah yodium “bebas” menunjukkan tingkat aktivitas anti mikrobial iodofor (misalnya 10% povidon iodin berisi 1% iodin, menghasilkan konsentrasil “bebas” iodin dari 1 ppm (0,0001%) (Anderson, 1989).
Iodofor mempunyai aktivitas spektrum yang luas.
Membunuh bakteria vagetatif, virus mikrobakteria, dan jamur.

2. Tidak efektif
Absorpsi yodium bebas melalui kulit dan selaput lendir dapat mengakibatkan hiptiroidisma pada bayi baru lahir. Oleh karena itu batasi pemakaiannya (Newman 1989).
Reaksi alergi terhadap iodin dan iodofor dapat terjadi, jadi cek riwayat alergi.
Maka perpaduan antiseptik antara alkohol-betadine dengan savlon-betadine lebih efektif alkohol-betadine karena kedua antiseptik salvon dan betadine masih ada keterkaitan dengan alkohol, misalnya :
Pada keuntungan salvon: Tersedia produk komersial, yang umum adalah dicampur dengan deterjen dan alkohol.
Pada kerugian betadine: Yodium tinktur atau cairan dapat mengiritasi kulit dan harus dibersihkan dari kulit sesudah kering (pakai alkohol).

Sedangkan pada segi kecepatan membunuh bakteri :
a. Alkohol-Betadine
Pada tabel 2.1 aktifitas mikrobiologis dan kegunaan potensial pada kolom aktifitas melawan bakteri di sub kolom tindakan kecepatan relatif tergolong cepat (alkohol) dan sedang (betadine).

b.Salvon-Betadine
Pada tabel 2.1 aktifitas mikrobiologis dan kegunaan potensial pada kolom aktifitas melawan bakteri di sub kolom tindakan kecepatan relatif tergolong sedang (salvon) dan sedang (betadine).
Dari segi kecepatan membunuh bakteri dapat disimpulkan bahwa antiseptik alkohol-betadine lebih cepat daripada salvon-betadine.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogya : Rineka Cipta.
Ensiklopedia, 2010. Bedah Sesar. (Online), (http://www.wikipedia.ensiklopedia.com/2010/09/01/bedah-sesar.html/diakses tanggal, 20-09-2010, jam 03.58 WIB)
Hidayat Alimul Aziz, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Iqbal, 2010. Sectio Sesarea II. (Online), (http://www.Iqbalbaldctr2002.co.cc/2010/04/17/serctio-sesarea-II.html/diakses tanggal, 01-10-2010, jam 17.00 WIB)
Mochtar, Rustam, 2005. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nunung, 2009. Seputar Sectio saesar. (Online), (http://www.nunung.himapid.blogspotcom/2009/08/01/seputar-sectio-saesar.html/diakses tanggal, 24-10-2010, jam 17.58 WIB)
Pratiknya, 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Potter, 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta EGC.
Sugiyono, 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfebeta.
Santoso, 2009. Penyembuhan Luka. (Online), (http://www.Dr.Budhi.Santoso@ho.otsuka.co.id/2009/10/28/penyembuhan-luka.html/diakses tanggal, 30-10-2010, jam 15.40WIB)
Saifuddin, 2005. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan denghan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Tjahyono Sigit A, 2009. Penyembuhan Bedah Caesar. (Online), (http://www.Dr.A.Sigit.Tjahyono,Sp.B,Sp.BTKV(K).detikhealth.com/2009/07/17/penyembuhan-bedah-saesar.html/diakses tanggal, 25-09-2010, jam 15.10 WIB)
Yusuf, 2009. Penyembuhan Luka. (Online), (http://www.sinagayusuf.com/2009/04/19/penyembuhan-luka.html./diakses tanggal, 20-10-2010, jam 19.00 WIB)
Signaterdadie’s, 2009. Desinfektan. (Online), (http://www.signaterdadie’s.com/2009/10/04/desinfektan.html./diakses tanggal, 20-10-2010, jam 19.30 WIB)



Diposkan oleh dr. Suparyanto, M.Kes di 07:43

Selasa, 08 Mei 2012

Protozoit Entamoeba Giardia lamblia


Protozoa yang termasuk dalam kelas Mastigofora (Flagellata) memiliki satu atau lebih flagel yang mempunyai peranan untuk bergerak. Berdasarkan tempat hidupnya maka Flagellata ini dapat dikelompokkan menjadi hemoflagellata yang berhabitat di dalam sistem peredaran darah dan jaringan, dan kelompok yang lain adalah flagellata usus, mulut dan genital. Termasuk dalam kelompok hemoflagellata di antaranya adalah genus Trypanosoma dan Leismania, sedangkan yang termasuk dalam kelompok flagellata usus adalah Chilomastix mesnili, Trichomonas hominis, Enteromonas hominis, Embadomonas intestinalis dan Giardia lamblia. Sedangkan Trichomonas tenax termasuk flagellata mulut dan Trichomonas vaginalis termasuk kelompok flagellata genital.
Gambar Morfologi Umum Flagellata
Flagellata yang berhabitat di usus, mulut dan genital ini umumnya mempunyai 2 macam bentuk, yaitu tropozoit dan kista, kecuali genus Trichomonas hanya memiliki bentuk tropozoit. Pada bentuk tropozoit, lebih dari satu flagel keluar dari blefaroplas. Tidak semua genus flagellata mempunyai undulating membrane. Bentuk inti tiap-tiap spesies flagellata mempunyai ciri khas. Reproduksi terjadi dengan cara membelah diri (binary fission). Dalam penularannya, bentuk kista flagellata merupakan bentuk yang infektif, dan untuk keperluan siklus hidupnya flagellata golongan ini hanya membutuhkan satu hospes (monoksen). Giardia lamblia dan Trichomonas vaginalis saja yang sampai saat ini dapat menimbulkan sakit pada manusia.

Giardia lamblia
Parasit ini di temukan oleh Antoni Van leuwenhoek (1681), sebagai mikro organisme yang bergerak-gerak didalam tinja, dan flagellata ini pertama kali di kenal serta dibahas oleh lambl (1859), dan diberinama “intestinalis“. Stiles (1915) memberikan nama baru, Giardia lambia, untuk menghormati Prof. A. Giard dari Paris dan Dr. Lambl dari Prague.
Manusia adalah hospes alamiah Giardia lamblia, selanjutnya spesies dan morfologi yang sama ditemukan pada berbagai hewan, penyakit yang di sebabkannya disebut Giardiasis, Lamblias, dengan distribusi geografik bersifat kosmolit dan lebih sering di temukan di daerah beriklim panas dari pada di daerah beriklim dingin, dan parasit ini juga di temukan di Indonesia.

Morfologi 
Giardia lamblia mempunyai bentuk tropozoit  dan   kista, dan hidup di duodenum dan di proksimal jejenum. Makanan diambil dari isi usus, meskipun parasit ini mungkin mendapat makanan dengan mempergunakan batil isapnya dari sel-sel epitel. Sedangkan cara berkembang biaknya dengan cara pembelahan mitosis selama terbentuk kista.
Bentuk tropozoit simetris berukuran 15 - 20  x  5 - 15  mikron  dan  rata-rata 14 x 7 mikron. Mempunyai 2 inti/nukleus (Nu) dan kariosome (k) letaknya ditengah-tengah, bagian dorsal bentuknya convex (cembung), bagian  ventral bentuknya mendatar dan  terdapat 2 buah alat pengisap (AD = Adhesive Disc;sucking dise), yang berfungsi sebagai alat melekatkan diri pada dinding mukosa. Pada bagian anteriornya terdapat blefaroplas, sitoplasma terdapat bintik-bintik halus, ujung posterior terdapat parabasal body (MB;Median Bodies). Mempunyai 4 pasang flagela (Fg), yang terdiri dari : 2 pasang cros lateral flagel (bagian anterior), sepasang uncros lateral flagel (tubuh bagian lateral), sepasang uncros flagela (terletak bagian posterior). Terdapat axonema (Ax;2 axonema).
Bentuk Kista berukuran 12 x 8 µ, dengan dinding tebal sebagai alat pelindung, sitoplasma granuler. Flagelanya masuk ke dalam costa dan costa yang mengandung flagela ini  disebut sebagai bristle, dan pada bagian  tengahnya  terdapat axonema. Mempunyai nukleus antara 2 - 4 buah
  
Siklus Hidup
Giardia lamblia tidak mempunyai hospes perantara dalam kelansungan hidupnya. Bentuk kista resisten yang bertanggung jawab terhadap penularan giardiasis.  Kista dan tropozoit dapat ditemukan dalam tinja (diagnostic stages) Œ(1).  Kista mampu bertahan pada air dingin samapai beberapa bulan.  Infeksi terjadi karena termakan kista yang terkontaminasi pada air, makanan atau langsung dari tangan ke mulut (hands or fomites) (2).  Dalam usus halus, terjadi proses ekskistasi menjadi tropozoit (tiap kista menghasilkan 2 tropozoit) (3).  Tropozoit membelah diri secara longitudinal binary fission kemudian berdiam dalam lumen di bagian proximal bowel dan menjadi bebas atau menyerang mukose dengan sucking disknya (4)�.  Proses inkistasi melalui rongga usus besar.  Kista umumnya ditemukan dalam tinja non-diarrheal(5).

   
Patologi dan Gejala Klinis
Dengan melekatnya parasit pada mukosa usus dapat menyebabkan peradangan kataral yang ringan. Dan kegiatan mekanik dan toksik menggangu penyerapan Vitamin A dan lemak. Giardiasis pada binatang tidak menyebabkan lesi, tukak yang luas di usus muda bagian proksimal pernah ditemukan pada autopsi seorang penderita dengan perjalanan penyakit yang tiba-tiba hebat. Kecendrungan gejala klinis yang di sebabkan oleh Giardiasis tidak ada (asymtomatik).




Pengobatan
Karena pengobatan dengan kuinakrin aman dan efektif, semua infeksi di obati secara rutin dengan dosis sebagai berikut :  Dewasa ; 100 mg x 3/hari selama 5 hari, Anak-anak; 8 mg/kg BB/hari selama 5 hari. Untuk pencegahan di ambil tindakan yang sama seperti yang di pakai untuk Entamoeba histolytica.


Chilomastix mesnilli
Flagellata yang tidak patogen ini mempunyai morfologi yang harus dibedakan dengan flagellata yang patogen. Chilomastix mesnili mempunyai tropozoit berbentuk buah pir dan kista.
Chilomastix  mesnilli berbentuk seperti   kerucut  dengan sebuah celah spiral. Biasanya dalam lapangan pandang mikroskop terlihat  bergerak  berputar-putar. Dalam lingkaran hidupnya parasit  ini mempunyai 2 bentuk stadium, yakni stadium  Tropo­zoit dan Kista.
Bentuk tropozoit seperti buah pir ( asimetris), ukuran 15 x 7 μ (rata-rata 12 μ) Yang  khas adalah bagian tubuh tengahnya terdapat  spiral groove yang mempunyai panjang 0,5 dari tubuhnya. Mempunyai 1 inti dan kariosome letaknya di tengah-tengah, sitoplasma letaknya dekat inti / nukleus, sitoplasma  terdapat bintik-bintik halus seperti Giardia lamblia dan membran inti tipis berbatas tegas. Terdapat  6  (enam) buah flagela  yang  letaknya :  2 buah flagella bebas di anterior, 2 buah flagella terletak di sekitar mulut, dan 2 buah flagella pada mulut
Kista berbentuk agak lonjong, berukuran 7 - 10 μ, dinding luar tebal dan tidak berwarna. Mempunyai 1 inti dan membran inti berkembang dengan  baik dan kariosome sentral atau lateral, sitostoma  dan sisa alat lokomotor atau  sitostoma masih ada.

Kamis, 03 Mei 2012

kawasaki ninja 150 r

Komparasi Spesifikasi CBR 150R VS Ninja 150RR, Kenikmatan Berbeda

CBR 150R akhirnya resmi dilepas Rp 33 juta (on the road Jakarta), artinya harga ini langsung membuat motor sport fairing Honda ini head to head dengan Kawasaki Ninja 150RR. Motor kencang pabrikan "Ijo" ini juga dilepas dengan harga yang sama!

Banyak yang memprediksi, bakal banyak yang beralih ke CBR 150R. Tapi, tim motorplus-online.com kok yakin keduanya enggak akan saling mengganggu secara penjualan. Hal ini diperkuat dengan opini salah satu petinggi Honda saat launching CBR 150R beberapa waktu lalu.

"Kami berharap CBR 150R dan kompetitor tidak saling makan, tapi harapannya market di segmen sport premium makin membesar," ungkap Johanes Loman, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM).

Mesin Ninja 150RR Lebih Ganas! CBR 150R Dimanja Fitur dan Desain

Pasalnya keduanya punya spesifikasi dan menawarkan kenikmatan berkendara yang berbeda. Yuk kita intip spesifikasi dan teknologinya. Mulai dari mesin, sudah sangat berbeda. CBR 150R mengusung mesin 4-tak, sedang Ninja 150RR setia dengan mesin 2-tak.

Soal tenaga, pasti mesin 2 langkah lebih baik. Dari data spesifikasi yang dikeluarkan Kawasaki, tenaga Ninja 150RR mencapai 22,1 KW atau setara 31 Dk di 10.500 rpm. Sedang CBR 150R hanya 13,1 KW atau 17,8 Dk di putaran mesin yang sama.

Ninja 150R lebih unggul karena mesin 150cc-nya sudah dijejali teknologi canggih untuk ukuran mesin 2-tak. Misalnya, aplikasi Super KIPS (Kawasaki Integrated Powervalve System). Perangkat ini mengendalikan katup pada exhaust port. Sedang inhaust port-nya sudah dilengkapi reed valve.

Saat putaran tinggi katup Super KIPS ini terbuka agar mesin lebih responsif, tapi diputaran rendah katup menutup mengurangi terbuangnya campuran sisa pembakaran sehingga emisinya tetap rendah. Asiknya, blok silinder Ninja 150RR juga mengusung teknologi Super Electrofussion Cylinder yang lebih minim gesekan sekaligus kuat.

Ninja 150RR juga sudah dilengkapi alat penekan emisi agar mesin 2-tak-nya ramah lingkungan. Di knalpotnya ada catalytic converter hingga dua sekat, Kawasaki juga menambahkan secondary air system. Hasilnya standar emisi Euro 2 bisa terlewati.


Kalau Ninja 150RR paling canggih di kelas motor sport 150cc 2-tak, CBR 150R boleh dibilang paling canggih dikelas 150cc 4-tak. Pasalnya hingga saat ini tidak ada lagi motor sport 150cc 4-tak yang dijual di Indonesia, yang mengadopsi teknologi DOHC, 4 klep, radiator dan injeksi bahan bakar PGM-Fi.

Apalagi injeksi bahan bakarnya sudah generasi tiga, dilengkapi dengan 9 contact point di magnet sebagai indentifikasi posisi piston untuk melakukan adjust pengapian sesuai putaran mesin. Injeksi ini juga dilengkapi dengan O2 sensor untuk menjaga pembakaran tetap sempurna dan menghasilkan emisi rendah.

Soal emisi, CBR 150RR pasti lebih baik dari Ninja 150RR. Konsumsi bahan bakarnya juga tentunya motor 4 langkah lebih hemat. Bicara fitur seperti panel speedometer digital, CBR 150R juga lebih unggul dari Ninja 150R yang masih pakai analog. Soal desain pun, CBR 150R lebih segar dan sedap dipandang. Desain fairingnya enggak datar-datar seperti Ninja 150R.

Soal pilihan? Konsumen bisa memilih mau unggul performa, atau unggul teknologi terkini dan desain terbaru. (motorplus-online.com)

Spesifikasi CBR 150R
Tipe mesin : CS150RE, Liquid-Cooled, 4-Stroke, DOHC, Single Cylinder
Diameter x langkah : 63.5 x 47.2
Volume langkah : 149.4
Perbandingan Kompresi : 11.0 : 1
Daya Maksimum : 13.1 kW/ 10,500 rpm
Torsi Maksimum : 12.66 Nm/ 8,500 rpm
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin : 1.0 litre (Periodic Replacement)
Kopling Otomatis : Wet Multiplate with Coil Springs
Gigi Transmsi : Constant Mesh 6-Speed
Pola Pengoperan Gigi : 1 - N - 2 - 3 - 4 - 5 - 6
Starter : Self Starter
Sistem Pengapian : Full Transisterized
Panjang X lebar X tinggi : 1,977 x 701 x 1,130 mm
Jarak Sumbu Roda : 1310 mm
Jarak terendah ke tanah : 190 mm
Berat kosong : 138 kg
Tipe rangka : Twin Tube Diamond
Tipe suspensi depan : Telescopic
Tipe suspensi belakang : Mono Suspension
Ukuran ban depan : 100/80 - 17M/C 52P
Ukuran ban belakang : 130/70 - 17M/C 62P
Rem depan : Hydraulic Disc, Double Pot
Rem belakang : Hydraulic Disc, Single Pot
Kapasitas tangki bahan bakar : 13.1

Spesifikasi Ninja 150RR
Tipe Mesin : 2 Langkah, Crankcase Reed Valve, KIPS, RIS
Diameter x Langkah : 59.0 x 54,4 mm
Jumlah & Isi Silinder : Satu Buah & 148 cc
Perbandingan Kompresi : 6,8 : 1
Daya Maksimum : 22,1 KW / 10.500 rpm
Torsi Maksimum : 21,6NM /9000 rpm
Karburator : Mikuni VM 28
Sistem starter : Kick starter
Jumlah Transmisi : 6 Tingkat Kecepatan, constant mesh, return shift
Tipe Sistem Reduksi Primer : Gear
Kopling : Wet Multi Disk
Tipe Sistem Final Drive : Chain drive
Sistem Pelumasan : Oil Injection
Sistem Pendinginan : Pendinginan dengan air/Radiator
Kapasitas Oli Samping : 1 Liter
Kapasitas Pelumas Transmisi : 0,87 Liter
Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 10,8 Liter
Panjang x Lebar x Tinggi : 1.975 x 710 x 1.090 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.305 mm
Jarak Terendah ke Tanah : 145 mm
Tinggi Tempat Duduk : 780 mm
Berat Kosong : 124,5 Kg
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Monoshock suspension
Ukuran Ban Depan : 90/90 - 17" 49S
Ukuran Ban Belakang : 110/80 - 17" 57S
Rem Depan : Cakram Twin Pot
Rem Belakang : Cakram Twin Pot

Rabu, 02 Mei 2012

arti cinta.

 arti cinta.

Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling…. (saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll). Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat brjalan apabila ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut… cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri. Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.

Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja. CInta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Batas cinta dan benci juga amat tipis tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.

Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain). Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan, haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya, tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak. Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.

Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat, Menurut saya pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebihb aik daripada sebelum ia mengenal cinta itu. Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan ke-egoisan kita yang hanya menginginkan enaknya buat kita dan ndak enaknya buat kamu. TIPS; untuk mengawetkan cinta dibutuhkan PENGERTIAN!

Suatu perasaan terdalam manusia yangmembuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya. Pengorbanannya itu tulus, tidak mengharap balasan. Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya. CInta tidak bisa diukur dengan materi ataupun yang berasal dari dunia fana. Dan percayalah… cinta terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar (sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).

Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta. Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan. Cinta adalah sebuah keinginan untuk memberi tanpa harus meminta apa-apa, namun cinta akan menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan, keselarasan dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai. CInta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan. Ai wa atatakai koto da.

Cinta itu bisa membuat orang buta akan segalanya hanya demi rasa sayang terhadap sang kekasih. Kita juga tau apa maknanya cinta itu. Cinta psti bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang sama ketika kita berusaha mendapat kebahagiaan bersama. Jadi bukanlah kebahagiaan untuk kita sendiri. Meskipun demikian kita jangan samapi salah langkah agar tidak menuju kesengsaraan. Lakukanlah demi orang yang kamu kasihi agar kau tidak merasa sia-sia tanpa guna. Karena hal itulah yang membuat hidup menjadi lebih hidup (Losta Masta).

Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi. CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun. Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang ” Aku cinta kamu…” pasti menjadi perasaan hangat yang istimewa! Karena itu, saat kamu sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi.

Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun. Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan kehilangan gairah hidup. Dengan cinta, kita bisa belajar untuk menghargai sesama, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai, apaun yang akan terjadi pada kita. Ai ga kirei’n da!

Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia. Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa apaun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan perasaan. Cinta adalah perasaanyang universal, tak mengenalgender, usia, suku ataupun ras. Tak perduli cinta dengan sesama mansuia, dengan tumbuhan, binatang, roh halus,ataupun dengan Sang Pencipta. Lagipula, cintaitu buta. Buta sama degnan meraba-raba. Jadi… cinta itu meraba-raba…(^o^)/… meraba-raba isi hati yang dicinta…

Selasa, 24 April 2012

LISOSOM DAN PEROKSISOM

di susun oleh Eko Budi H. (A.101.15.014) Kelas : 1A1 LISOSOM DAN PEROKSISOM A. LISOSOM 1. Definisi Lisosom bekerja sebagai organel pencerna. Lisosom mengandung berbagai macam enzim hidrolitik yang dihasilkan oleh reticulum endoplasma. Lisosom dapat mencerna semua mokromolekul menjadi molekul yang lebih kecil dan dikeluarkan ke sitoplasma. Enzim lisosom sangat penting. Enzim merupakan asam hidrolase sehingga dapat bekerja secara optimum pada pH asam. Lisosom secara mikroskopis merupakan suatu partikel yang secara struktur dibatasi oleh suatu membran, mengandung hidrolase yang berupa asam fosfatase. Gambar Lisosom nampak di bawah mikroskop elektron Gambar Lisosom, tampak pada sel 2. Lisosom berdasarkan fisiologinya a) Lisosom primer Lisosom primer adalah organel sel yang tetap, dibatasi oleh satu membran, mengandung enzim hidrolisa yang belum terlibat dalam proses katabolisme. Strukturnya berupa suatu badan yang bulat atau oval berdiameter antar 0,3 dan 1,5 micrometer. Dibatasi oleh hanya satu membran yang memungkinkan penyimpanan enzim. Lisosom primer dapat ditemukan pada hepatocyte yang jumlahnya tergantung pada aktivitas sel. Lisosom primer diketahui mengandung lebih dari 60 jenis enzim. Enzim lisosom menghidrolisa substrat dari 4 kelompok utama makromolekul yaitu: Protein Asam nukleat Karbohidrat Lemak Semuanya merupakan enzim degradasi atau enzim katabolisme yang aktivitas optimalnya berada di sekitar pH 5. Sintesa enzim lisosomal dilakukan oleh ribosom dari Retikulum endoplasma granular, selanjutnya menuju ke apparatus golgi yang selanjutnya berkecambah menjadi lisosom primer. Gambar 8.2 Perbandingan ukuran antara lisosom dan peroksisom b) Lisosom sekunder Lisosom sekunder terlibat dalam fenomena digesti seluler dan merupakan hasil fusi dari lisosom primer dengan fagosom atau autofagosome. Lisasom sekunder dari jenis heterolysosome (vakuola heterofagi atau heterofagolisosom) dihasilkan dari vesikula tertentu. Sedangkan autolysosome (vakuola autofagi atau eytolisasom) adalah dibentuk dari fusi satu autofagosome dengan lisosom primer) Gambar 8.2 keterkaitan antara RE, apparatus Golgi dan lisosom 3. Fungsi Lisosom a) Lisosom primer Peranan utama dari lisosom primer adalah berisi hydrolase yang memungkinkan transport intrasitoplasma menuju fagosome atau autofagosome dan menuangkan produk enzimatiknya balk di dalam vakuola intraseluler dari system digestif seluler maupun dalam miliu ekstraseluler. b) Lisosom sekunder Vakuola heterofagi memiliki fungsi sebagai digesti intraseluler dan pertahanan. Fungsi sebagai digesti intraseluler yaitu bahwa alimentasi yang dalam bentuk solid atau liquid ditangkap oleh sel dan didegradasi dan komponennya menembus membran lisosom untuk dapat digunakan sebagai bahan sintesa. Sedangkan fungsi sebagai pertahanan yaitu bahwa lisosom melindungi sel melawan agresi patogen. Bakteri, dan virus difagosit serta dihancurkan oleh enzim lisis. Senyawa toksik atau obat-obatan yang didegradasi oleh lisosom dikenal sebagai detoksikasi. Autofagi adalah suatu mekanisme di rnana sel membersihkan diri dari partikel atau fragmen sitoplasma yang tidak digunakan lagi, tanpa kehilangan bahan kimia penyusunnya yang digunakan lagi oleh sel. Vakuola autofagi terlibat dalam beberapa aktivitas sel yaitu:  "cell turnover" clan penyusun sel  Differensiasi sel atau metamorfosis  Autofagi senyawa toksik B. PEROKSISOM 1. Definisi Peroksisom dibentuk oleh penonjolan dari retikulum endoplasma halus, sedangkan membrannya disintesa oleh retikulum endoplasma kasar. Peroksisom bilamana tidak mengandung nukleid dan plak marginal sukar untuk diindentifikasi atau diamati. 2. Struktir Peroksisom Peroksisom diidentifikasi sebagai suatu partikel yang berdiameter antara 0,15-1,7 mikrometer. Memiliki elemen dan struktur (membran dan matriks) yang tetap dan yang tidak tetap (nukleid dan lapisan marginal). Gambar 8.3 Peroksisom Membran yang membatasi peroksisom pada bagian periferiknya memiliki struktur yang mirip pada membran plasma dengan ketebalan 6 - 8 nm. Berhubungan dengan retikulum endoplasma halus dengan perantaraan tubuli yang memanjang. Matriksnya dapat homogen atau bergranula halus, kadang-kadang mengandung filamen yang bercabang dengan diameter 4 - 4,5 nm. Pada bagian pusat peroksisom dari hewan tertentu ditemukan adanya satu struktur yang berdensitas yang disebut nukleid dan ini tidak ditemukan pada Primata. Nukleid ini berupa suatu struktur yang poly atau multi tubular. Organel ini tidak mengandung DNA atau molekul untuk sintesa protein. Bagaimana mekanisme pembelahan dari peroksisom sama sekali belum diketahui. Lapisan marginal adalah suatu struktur yang berbentuk datar tebal dan linear, terletak pada bagian periferik dari peroksisom dan dipisahkan dari permukaan internal membran oleh suatu ruang. Lapisan marginal memiliki ketebalan 8,5 nm. Enzim yang terkandung dalam peroksisom adalah: Katalase yang memungkinkan destruksi dari peroksida-hidrogen dan transformasi menj adi H20. L - Hidroksi-oksidase (glycolat oksidase) D-Amino-oksidase Urikase 3. Fungsi Peroksisom Peroksisom berfungsi dalam:  Katabolisme purin Nuklease spesifik mendegradasi nukleotida yang berasal dari hidrolisa asam nukleat menjadi nukleosida, kemudian purin dan pirimidin. Basa ini dapat digunakan, kembali (biosintesa asam nukleat) atau didegradasi. Degradasi tersebut tergantung pada kelengkapan enzimatik dari peroksisom.  Regulasi katabolisme Glukosa Peroksisom menghasilkan sejumlah kecii energi (dalam bentuk panas). Bertindak sebagai pengoksidasi NADH menjadi NAD oleh suatu transfer elektron. DI samping itu berfungsi dalam mengontrol degradasi glukosa menjadi piruvat.  Metabolisme lemak Peroksisom berpartisipasi pada B-oksidasi asam lemak. Menghasilkan asetil radikal (CH3CO) yang herkombinasi pada enzim A (asetilkoenzim A). Koenzim A ini ditranpsfer ke mitokondria melalui berbagai jaiur metabolisme. C. Daftar Pustaka  http://kuliah.ung.ac.id  http://Biologi.blogsome.com/2007/06/17/lisosom/  http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/perbedaan-lisosom-dan-peroksisom.html

Senin, 23 April 2012

samsung tab 8.9

Product FeaturesSee All Features

This tablet is an expression of you – not its maker.
If you buy the wrong tablet, you’re at the mercy of the manufacturer regarding how much you can customize or personalize your screens. But the beauty of Android is that you have much greater flexibility to arrange things however you want. You’ll have multiple home screens to compose and design, plus live wallpapers to express your mood and personality. The Tab also offers you the freedom of TouchWiz®, the intuitive user interface that allows you to quickly drag and drop your icons, widgets and Live Panels with only the touch of a finger. Now, reorganizing your tablet’s menus and navigational options will be simple and straightforward.
Galaxy Tab 8.9

A screen so lifelike you’ll want to touch it.
The Tab’s WXGA-TFT touchscreen redefines high resolution. Every image has amazing color, radiance, and clarity to capture all the detail of real life. The Tab’s dimensions give it an aspect ratio that lets you see more of the original image, without cropping or black bars. Now when you watch a movie with $100 million in special effects, you get the full impact. When you read eBooks or emails, every letter of text is razor sharp. Video chatting is more like talking face-to-face. And when your finger touches the responsive screen, every function is smooth as silk.
Performs at a higher level. So you can, too.
Surf the internet just like on a PC, and get the full enjoyment of Adobe® Flash® Player compatible sites, games, and videos. The Dual core 1GHz processor runs every function and app effortlessly. A full gig of ram gives you plenty of memory. The Tab’s Android ™ 3.1, Honeycomb platform is the proven gold standard to perform the full range of Google services like optimized Gmail™ and Google Maps™.

ACCELEROMETER DAN GYROSCOPE

MAKALAH TIK
ACCELEROMETER DAN GYROSCOPE


Disusun oleh :

EKO BUDI HARTONO
NIM : A 101.15.014

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2011/ 2012

BAB I
DEFINISI ACCELEROMETER
Definisi Accelerometer
Pengertian Accelerometer adalah suatu alat atau transuder untuk mengukur percepatan sehingga dapat mendeteksi adanya perubahan posisi device/perangkat dan berapa banyak perubahan itu terjadi. Alat ini memberikan pengalaman baru dalam berinteraksi dengan device bergerak dan tidak hanya dapat digunakan untuk aplikasi biasa namun juga terutama untuk game.

Prinsip Kerja Accelerometer
Accelerometer akan menangkap perubahan pada posisi pada dimensi x, y dan z. Dengan menangkap perubahan itu, kita dapat memasukkan kode yang bereaksi pada perubahan tertentu. Sumbu pada device tidak berubah ketika orientasi (portraint dan landscape) dari device berubah. Sumbu Y akan selalu berada menuju ke atas – bawah dari device, tegak lurus tiga hardware button, sumbu X selalu berada dari sisi ke sisi searah dengan tiga hardware button dan sumbu Z merupakan sumbu maya yang menembus device jika kita memegang device dan melihat kearah device.

Kelebihan dan Kelemahan Accelerometer
 Dapat mengukur gerakan linier & gravitasi secara bersamaan.
 Harga lebih murah dibandingkan Gyroscope.
 Tidak mengukur gerak rotasi manusia.
 Pada accelerometer dipengaruhi oleh gravitasi.
 Tidak dapat mengukur orientasi secara langsung.


Kegunaan Accelerometer
Accelerometer iPhone mengukur percepatan linier dari perangkat sehingga dapat melaporkan gulungan dan pitch, tapi tidak yaw nya. Jika kita berurusan dengan iPhone 3Gs, yang memiliki kompas digital, kita bisa menggabungkan dan magnetometer bacaan untuk memiliki roll, pitch dan pengukuran yaw.


BAB II
GYROSCOPE
Definisi Gyroscope
Giroskop adalah salah satu alat navigasi dari banyak alat bantu lain semisal kompas dan GPS. Giroskop dapat digunakan untuk mengukur, atau mempertahankan, orientasi perangkat. Tidak seperti accelerometer, yang mengukur percepatan linear dari perangkat, giroskop mengukur orientasi secara langsung. Sehari-hari kita dapat melihat peristiwa ini pada gasing yang berputar dan roda sepeda. Prinsip kerjanya seperti kompas yang memiliki jarum magnet statis untuk menunjuk arah utara dan selatan. Acuan kompas adalah medan magnet bumi yang kutub-kutubnya tidak sama dengan kutub-kutub geografis bumi
Prinsip Kerja Gyroscope
Gyroscope mengukur kecepatan sudut, seberapa cepat sesuatu yang berputar mengelilingi suatu sumbu. Jika anda mencoba untuk memantau orientasi objek bergerak, accelerometer mungkin tidak memberikan informasi yang cukup untuk tahu persis bagaimana hal itu berorientasi. Tidak seperti accelerometer gyros tidak terpengaruh oleh gravitasi, sehingga mereka membuat pelengkap yang bagus untuk satu sama lain. Anda biasanya akan melihat kecepatan sudut diwakili dalam satuan rotasi per menit (RAM). Tiga sumbu rotasi yang baik direferensikan sebagai x, y dan z atau roll, pitch, dan yaw.

Kelebihan dan Kelemahan Gyroscope
 Rentang skala penuh - kecepatan sudut maksimum.
 Chip agak besar.
 Harga relatif mahal.
 Mengukur gerakan rotasi manusia.
 Digunakan untuk mengukur baik, atau mempertahankan orientasi perangkat.
Kegunaan Gyroscope
Gyroscop dapat digunakan untuk mengukur atau mempertahankan orientasi perangkat. Tidak seperti accelerometer, yang mengukur percepatan linear dari perangkat, gyroscope mengukur orientasi secara langsung.
Ketika gyroscope disebutkan, kebanyakan orang langsung berfikir dari gyroscope mekanik, pada dasarnya disk berputar yang sudah terpasang di dalamnya beberapa gimbal memungkinkan untuk mengambil setiap orientasi. Namun, gyroscope dalam iphone 4 adalah berbasis MEMS gyroscope (atau lebih mungkin tiga MEMS gyroscope independen).

Contoh penggunaan accelerometer dan gyroscope
 Digunakan untuk menghitung percepatan dan penurunan percepatan dari sebuah kendaraan.
 Sport Watch, berupa jam tangan olahraga, menggunakan accelerometer untuk menghitung kecepatan dan jarak dari si pelari atletik yang menggunakannya.
 Accelerometer pada laptop biasanya digunakan pada sistem Sudden Motion Sensor, yang biasa digunakan untuk mendeteksi jatuhnya laptop. Jika kondisi pada saat jatuh terdeteksi, hard disk drive yang ada akan diproteksi sehingga tidak terjadi data loss.







LAMPIRAN


ACCELEROMETER




GYROSCOPE




DAFTAR PUSTAKA

http://portal.paseban.com/review/1030/radio-ball-3d-have-fun-dengan-accelerometer-android
di unduh selasa 08-11-2011
http://blog.anugrahpratama.com/fitur-ipad-2/
di unduh selasa 08-11-2011

http://netindonesia.net/blogs/poedj_p/archive/2011/06/26/mengenal-akselerometer.aspx
di unduh selasa 08-11-2011